Aku tak bisa melukis rindu. Sebab itu ku gambar saja malam untukmu..
Rindu seperti arakan awan putih yang cuma bisa kupandangi dari jauh..
Kau yang selalu kusebut rindu. Tak mampu kurengkuh, tapi nyata dalam setiap doaku..
Ketika ada yang bertanya apakah aku merindukanmu. Aku hanya menutup mata sambil berbisik lirih "Sangat..."
Ketika hati dan bibir ini tak sanggup lagi untuk berkata, hanya derai air mata lah yang bisa mewakilinya..
Barangkali rindu, adalah alasan termanis, untuk menangis..
Malam, leburkanlah hati ini agar bisa kulihat indahnya pagi. dan air mataku, biarkan menjadi embunnya..
Ahhhhhh... lagi-lagi rindu...
Rasa rinduku butuh dirindukan, dirindukan kau, kau yang menghilang..
Sudahlah, mungkin kini saatnya mengistirahatkan rindu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar